Sabtu, 16 Juli 2011

Mengintip kuliner Mertua

Aku sepertinya beruntung sekali punya mertua jago masak, masakannya enak, dan satu lagi yang penting...dia sayang banget sama mantunya ini...hehehe...ke-ge er-an. Gimana enggak, setiap kali aku pergi ke rumahnya, pasti banyak oleh-oleh yang diberikan mertuaku ini. Mulai dari kue-kue, rendang (yang katanya Nigel gak ada duanya), sampai kuliner khas jawa sendiri. Mertuaku ini memang berasal dari jawa, tapi beliau juga pandai meramu masakan-masakan luar jawa menjadi makanan bercita rasa jawa. Semisal rendang atau tumis kembang pepaya sekalipun yang notabene asalnya dari Manado.

Makanan makanan yang diolah memang bukan makanan yang sulit.Tapi untuk membuatnya sama seperti buatan tangannya, itu bukan perkara mudah. Beberapa kali aku  diberikan tips memasak masakan tertentu, tapi tetap saja buatan tangannya berbeda sama buatanku. Dan satu lagi nih, belum tentu masakan yang dibuat mertuaku itu digemari sama anak2nya loh....kadang suamiku gak doyan tapi justru aku yang menggilai masakan mertuaku. Contohnya seperti kuliner yang berasal dari Jawa yang panggilannya agak aneh, apalagi mengolahnya. Namanya Tempe Semangit alias Tempe Bosok atau tempe yang diinapkan selama tiga hari lalu ditumis dengan cabai ijo dan pete. Wah...asli sampe gak bisa tidur ngebayangin si tempe ini....


Cita rasa si tempe ini sih masih seperti tempe, namun ada cita rasa lain yang membuat tempe ini tidak seperti tempe pada umumnya. Ada rasa seperti bau dibakar padahal tempenya sendiri enggak dibakar loh. 

Kuliner lain yang juga dibawakan oleh ibu mertuaku untuk mantu tersayangnya ( suit..suitt....) adalah tumis cumi asin. Cuma bedanya biasanya tumis cumi asin yang dijual orang2 kebanyakan, cumi asinnya digoreng terlebih dahulu sebelum dimasak, tapi ibu mertuaku justru direbus untuk mengurangi kadar garam yang ada di dalam cumi asin tersebut. Alhasil cumi asinnya terasa lembut dan tidak asin lagi. Biasanya dimasak dengan menggunakan cabai rawit yang agak banyak, sehingga pedesnya bikin merem melek....hehehe...Berikut penampakan si cumi asin hidangan mertuaku.


Nah, yang satu ini gak kalah menarik nih, aslinya sih tumis kembang pepaya ini asalnya dari Manado sana, tapi ibu mertuaku sering juga mengolah masakan ini, hanya saja cita rasa si kembang pepaya ini jelas sudah berbeda dengan hidangan asli yang dari manado sana. Ada rasa getir pahit dari si kembang pepaya dicampur dengan daun pepaya dan ikan teri asin, membuat makanan ini memang kuliner yang lain dari pada yang lain ya...coba saja kalo dipadu padankan dengan nasi hangat....wuiiihhh....bisa nambah dua piring nih...qiqiqi...duh jangan dong....lagi ngurangin makan nih...intinya memang cobaan sangat berat bila bertandang ke rumah mertua. Hehehe....cobaan hanya berlaku untuk diriku seorang, soalnya yang lainnya gak ada yang pantang makan alias diet....

Nah yang terakhir yang juga dibawakan ibu mertua adalah urap daun pepaya. Kalo urap sih tidak perlu diragukan lagi. Cita rasanya pedas manis dan gurih. Nendang bangeeeettt deh pokoknya. Really simple food, tapi rasanya yah gak sesimple cara buatnya yaaa...Terus terang kalo aku di rumah udah kepepet gak ada makanan untuk hubby juga, jurus membuat urap yang simpel dan cepat juga aku lakukan. Tinggal rebus sayurnya, blender bumbu-bumbunya langsung dicampur kelapa dan langsung dikukus. Jadi deh, tanpa minyak, tanpa menumis dan tanpa ribet...hehehe....
  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar